Untuk
sekarang, jika kita tidak tersesat dan tidak dalam keadaan survival tetapi kita
menemukan orang yang tersesat yang membutuhkan pertolongan?. apa yang akan anda
lakukan?
PERTOLONGAN
PERTAMA GAWAT DARURAT
Prinsip
pertolongan pertama gawat darurat adalah menyelamatkan pasien dari kematian
pada kondisi gawat darurat kemudian filosofi dalam PPGD adalah “time saving
is life saving” ddalam artian bahwa
seluruh tindakan yang dilakukan pada saat kondisi gawat darurat haruslah
benar-benar efektif dan efidsien, karena pada kondisi tersebut pasien dapat
kehilangan nyawa dalam hitungannmenit saja ( henti nafas selama 2-3 menit dapat
mengakibatkan kematian).
KEMAMPUAN
YANG HARUS DIMILIKI
Ø Kemampuan
teknis
Ø Kemampuan
jasmani
Ø Kemampuan
pengembangan sikap dan mental
Ø Kemampuan
pemahaman lingkungan (mengurangi kemampuan kecelakaan di alam akibat factor kesalahan
manusia)
Ø Kemampuan
medis (antisipasi)
PRINSIP
PENANGANAN GAWAT DARURAT
Ø Gawat
tidak darurat : korban memerlukan penanganan yang tepat dan baik tetapi tidak
perlu segera
Ø Darurat
tidak gawat : korban perlu penanganan segera walaupun tidak berbahaya
Ø Gawat
darurat : korban memerlukan penanganan segera dan berbahaya
Ø Tidak
gawat darurat : bila menemukan korban, lakukan penilaian dan pengelolaan yang
tepat untuk menghindari kematian atau resiko yang menimbulkan kecelakaan
PRINSIP
PENANGANAN
1) Amankan
situasi dan lingkungan sekitar kejadian
2) Dekati
korban dengan hati-hati
3) Lakukan
pertolongan pertama dengan langkah ABC
4) Lindungi
korban
5) Tentukan
apakah ada cidera lain
6) Tentukan
apa-apa yang harus dikerjakan
7) Laksanakan
apa yang telah direncanakan
RESUSITASI
JANTUNG PARU
Resusitasi
jantung adalah bantuan pernafasan dan bantuan penekanan jantung dari luar yang
diberikan pada pasien henti nafas dan denyut nadi jantung.
Tanda-tanda
henti jantung :
Ø Hilang
kesadaran
Ø Wajah
pucat, bibir kebiruan
Ø Tidak
nafas spontan
Ø Tidak
terabanya nadi besar (arteri carotis atau femoralis)
PRINSIP
RESUSITASI/BANTUAN HIDUP DASAR
A. =airway
with neck control (bebaskan jalan nafas dengan mempertahankan kondisi leher)
B. =
Breathing
C. =
Circulation with control Bleeding
D. =
disability
E. =
eksposure with environment control
AIRWAY
WITH CERVICAL SPINE CONTROL
Ø Nilai
respon korban
Ø Korban
sadar: bisa berbicara atau tidak, nafas mengorok atau tidak?
Ø Korban
sadar: bisa berbicara atau tidak, nafas tidak mengorok → jalan nafas tidak
terganggu →
posisi recovery (hati-hati kemungkinan cedera leher atau tulang
belakang)
Ø Korban
tidak sadar : ada hembusan nafas atau tidak dari hidung korban? → tidak ada → chin lift atau jaw trust
Ø Sumbatan
jalan nafas →
bebaskan dengan jari →
bisa
Jika tidak bisa → maneuver Heimilich
Curiga cedera leher → pasang collar neck
BREATHING
SUPPORT
Langkah-langkah :
1. jalan
nafas telah bebas dari sumbatan
2. tutup
hidung korban dengan kedua jari
3. ambil
nafas dalam, rapatkan mulut penolong melingkari mulut, hembuskan nafas ke dalam
mulut
4. pemberian
nafas dilakukan 2 kali, setelah itu lakukan pemeriksaan denyut nadi carotis.
CIRCULATION
WITH BLEEDING CONTROL
- penolong berlutut pada salah satu sisi
korban atau sisi yang berlawanan bila berdua
- tempatkan pangkal sebelah tangan apa
1/3 bagian bawah tulang dada korban dan tempatkan pangkal tangan yang lain
diatas tangan pertama
- dorong tulang dada tegak lurus ke bawah
- satu siklus : 30 kali penekanan dan 2
kali bantuan pernafasan
- evaluasi setelah RJP (4 siklus)
DISABILITY
(EVALUASI GANGGUAN SARAF)
Metode
AVPU : untuk mengevaluasi kesadaran
A
: Alert (sadar)
V
: Verbal (reaksi terhadap rangsang suara)
P
: Pain (reaksi terhadap rangsang nyeri)
U
: Unresponsuive (tidak ada reaksi)
EKSPOSURE
/ ENVIROMENT
Ø
Sejalan proses
pemberian bantulan
Ø
Periksa dari atas ke
bawah (head to toe)
Ø
Pada korban yang
dicurigai cedera tulang leher →
log rolled
Tidak ada komentar:
Posting Komentar