Rabu, 27 Juni 2012

PPGD


Untuk sekarang, jika kita tidak tersesat dan tidak dalam keadaan survival tetapi kita menemukan orang yang tersesat yang membutuhkan pertolongan?. apa yang akan anda lakukan?
PRINSIP DASAR
PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT
Prinsip pertolongan pertama gawat darurat adalah menyelamatkan pasien dari kematian pada kondisi gawat darurat kemudian filosofi dalam PPGD adalah “time saving is life saving”  ddalam artian bahwa seluruh tindakan yang dilakukan pada saat kondisi gawat darurat haruslah benar-benar efektif dan efidsien, karena pada kondisi tersebut pasien dapat kehilangan nyawa dalam hitungannmenit saja ( henti nafas selama 2-3 menit dapat mengakibatkan kematian).

KEMAMPUAN YANG HARUS DIMILIKI
Ø  Kemampuan teknis
Ø  Kemampuan jasmani
Ø  Kemampuan pengembangan sikap dan mental
Ø  Kemampuan pemahaman lingkungan (mengurangi kemampuan kecelakaan di alam akibat factor kesalahan manusia)
Ø  Kemampuan medis (antisipasi)


PRINSIP PENANGANAN GAWAT DARURAT
Ø  Gawat tidak darurat : korban memerlukan penanganan yang tepat dan baik tetapi tidak perlu segera
Ø  Darurat tidak gawat : korban perlu penanganan segera walaupun tidak berbahaya
Ø  Gawat darurat : korban memerlukan penanganan segera dan berbahaya
Ø  Tidak gawat darurat : bila menemukan korban, lakukan penilaian dan pengelolaan yang tepat untuk menghindari kematian atau resiko yang menimbulkan kecelakaan


PRINSIP PENANGANAN
1)    Amankan situasi dan lingkungan sekitar kejadian
2)    Dekati korban dengan hati-hati
3)    Lakukan pertolongan pertama dengan langkah ABC
4)    Lindungi korban
5)    Tentukan apakah ada cidera lain
6)    Tentukan apa-apa yang harus dikerjakan
7)    Laksanakan apa yang telah direncanakan

RESUSITASI JANTUNG PARU
Resusitasi jantung adalah bantuan pernafasan dan bantuan penekanan jantung dari luar yang diberikan pada pasien henti nafas dan denyut nadi jantung.
Tanda-tanda henti jantung :
Ø  Hilang kesadaran
Ø  Wajah pucat, bibir kebiruan
Ø  Tidak nafas spontan
Ø  Tidak terabanya nadi besar (arteri carotis atau femoralis)

PRINSIP RESUSITASI/BANTUAN HIDUP DASAR
A.    =airway with neck control (bebaskan jalan nafas dengan mempertahankan kondisi leher)
B.    = Breathing
C.    = Circulation with control Bleeding
D.   = disability
E.    = eksposure with environment control

AIRWAY WITH CERVICAL SPINE CONTROL
Ø  Nilai respon korban
Ø  Korban sadar: bisa berbicara atau tidak, nafas mengorok atau tidak?
Ø  Korban sadar: bisa berbicara atau tidak, nafas tidak mengorok jalan nafas tidak terganggu posisi recovery (hati-hati kemungkinan cedera leher atau tulang belakang)
Ø  Korban tidak sadar : ada hembusan nafas atau tidak dari hidung korban? tidak ada chin lift  atau jaw trust
Ø  Sumbatan jalan nafas bebaskan dengan jari bisa
Jika tidak bisa maneuver Heimilich
Curiga cedera leher pasang collar neck

BREATHING SUPPORT
Langkah-langkah :
1.    jalan nafas telah bebas dari sumbatan
2.    tutup hidung korban dengan kedua jari
3.    ambil nafas dalam, rapatkan mulut penolong melingkari mulut, hembuskan nafas ke dalam mulut
4.    pemberian nafas dilakukan 2 kali, setelah itu lakukan pemeriksaan denyut nadi carotis.
CIRCULATION WITH BLEEDING CONTROL
  1. penolong berlutut pada salah satu sisi korban atau sisi yang berlawanan bila berdua
  2. tempatkan pangkal sebelah tangan apa 1/3 bagian bawah tulang dada korban dan tempatkan pangkal tangan yang lain diatas tangan pertama
  3. dorong tulang dada tegak lurus ke bawah
  4. satu siklus : 30 kali penekanan dan 2 kali bantuan pernafasan
  5. evaluasi setelah RJP (4 siklus)
DISABILITY (EVALUASI GANGGUAN SARAF)
Metode AVPU : untuk mengevaluasi kesadaran
A : Alert (sadar)
V : Verbal (reaksi terhadap rangsang suara)
P : Pain (reaksi terhadap rangsang nyeri)
U : Unresponsuive (tidak ada reaksi)
EKSPOSURE / ENVIROMENT
Ø  Sejalan proses pemberian bantulan
Ø  Periksa dari atas ke bawah (head to toe)
Ø  Pada korban yang dicurigai cedera tulang leher log rolled


Tidak ada komentar:

Posting Komentar